Trivia
Sejarah Medali Emas Dari Waktu ke Waktu Hingga ke Olimpiade Paris 2024
Dayinta
Senin, 29 Juli 2024
Sejarah Medali Emas Olimpiade Paris 2024

Medali emas telah menjadi simbol kemenangan dan prestasi tertinggi dalam berbagai ajang kompetisi, terutama di ajang olahraga bergengsi dunia yang sedang dilaksanakan saat ini yaitu Olimpiade Paris 2024 ini.

Namun, tahukah Sobat bahwa bentuk, kadar emas, biaya, dan aspek lainnya dari medali emas juga telah melalui sejarah panjang dan mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu.

Untuk lebih lengkapnya, yuk simak perjalanan sejarah medali emas dan keistimewaannya dari waktu ke waktu hingga mencapai Olimpiade Paris 2024.

1. Asal Usul Medali Emas

Medali pertama kali diperkenalkan dalam Olimpiade modern yang diadakan di Athena pada tahun 1896. Pada Olimpiade ini, medali dikenalkan sebagai tanda penghargaan bagi para pemenang pertama.

Sebenarnya saat Olimpiade musim panas 1896 para pemenang belum menerima medali berupa emas. Medali yang diterima adalah medali perak dan cabang pohon zaitun.

Barulah pada Olimpiade 1904 di St. Louis, Amerika Serikat untuk pertama kalinya medali emas diberikan untuk para juara pertama. Sejak saat itu, medali emas menjadi simbol kemenangan tertinggi di Olimpiade.

2. Perubahan Bentuk Medali Sebelum Berada di Olimpiade Paris 2024

  • Athena 1896: Medali perak, bukan emas, bergambar Zeus dan Akropolis, melambangkan kekuatan dan kebesaran Yunani kuno.
  • Paris 1900: Medali berbentuk persegi panjang menampilkan dewi bersayap, simbol kemenangan terbang di atas Paris.
  • St. Louis 1904: Medali emas pertama, dengan Dewi Nike berdiri di atas bola dunia, menandakan kemenangan global.
  • London 1908: Dua wanita dengan St. George membunuh naga di belakang, menunjukkan keberanian dan kemenangan.
  • Stockholm 1912: Medali menampilkan pembukaan Olimpiade di depan patung, mencerminkan kebanggaan nasional.
  • Antwerp 1920: Medali dengan motif Yunani dan monumen Antwerp di belakang, menandai pemulihan pasca-Perang Dunia I.
  • Paris 1924: Sportivitas atlet digambarkan, dengan adegan olahraga gabungan di belakang, melambangkan keberagaman cabang olahraga.
  • Amsterdam 1928: Dewi Nike dengan pemenang yang dibopong keluar stadion, menonjolkan kegembiraan dan kemuliaan.
  • Los Angeles 1932: Desain serupa 1928, dengan perubahan tahun dan kota tuan rumah, menunjukkan kesinambungan Olimpiade.
  • Berlin 1936: Desain tetap sama seperti 1932, menonjolkan stabilitas dan kontinuitas.
  • London 1948: Desain medali setelah Perang Dunia II, melambangkan perdamaian dan rekonstruksi.
  • Helsinki 1952: Dewi Nike kembali digunakan, menandai kontinuitas dan penghormatan pada tradisi.
  • Melbourne 1956: Desain tetap sama, menunjukkan stabilitas dalam masa perubahan global.
  • Stockholm 1958: Desain khusus untuk olahraga berkuda, mencerminkan keunikan cabang olahraga tersebut.
  • Roma 1960: Desain medali dengan bagian depan dan belakang terbalik, menandai inovasi desain.
  • Tokyo 1964: Dewi Nike kembali menjadi desain utama, simbol tradisi dan kemenangan.
  • Mexico 1968: Desain tetap sama dengan sedikit penambahan, menekankan modernitas.
  • Munich 1972: Castor dan Pollux di belakang, simbol kembar dari mitologi Yunani.
  • Montreal 1976: Mahkota Laurel sederhana dengan lambang Olimpiade di belakang, simbol kehormatan dan kemenangan.
  • Moskow 1980: Api Olimpiade tuan rumah di belakang, menandakan semangat dan kekuatan.
  • Los Angeles 1984: Dewi Nike tetap menjadi desain utama, simbol konsistensi dan keagungan.
  • Seoul 1988: Merpati perdamaian di belakang, melambangkan harmoni dan persatuan global.
  • Barcelona 1992: Logo Olimpiade Barcelona di belakang, mencerminkan semangat kota tuan rumah.
  • Atlanta 1996: Logo Olimpiade 1996 dengan quilt daun, simbol keberagaman budaya Amerika.
  • Sydney 2000: Desain sama dengan perubahan kecil, mencerminkan kontinuitas dan inovasi.
  • Athena 2004: Nike menuju stadion Yunani, menghubungkan kembali dengan asal-usul Olimpiade.
  • Beijing 2008: Logo tuan rumah Olimpiade Beijing di belakang, mencerminkan kebesaran dan modernitas Cina.
  • London 2012: Logo Olimpiade London 2012 di belakang, menonjolkan kreativitas dan kebaruan.
  • Rio 2016: Logo Olimpiade Rio di belakang, menggambarkan semangat dan keberagaman Brasil.
  • Tokyo 2020: Desain berbentuk bulat dengan motif bunga sakura dan daun laurel, simbol tradisi Jepang dan kemenangan.
  • Paris 2024: Desain modern dengan elemen klasik, menampilkan lambang Olimpiade dan pemandangan ikonik Paris yaitu Menara Eiffel.

3. Kadar Emas pada Medali Dari Berbagai Zaman Termasuk di Olimpiade Paris 2024

Pada awalnya, medali emas Olimpiade dibuat dari emas murni. Namun, hal ini berubah seiring waktu karena pertimbangan biaya. Berikut adalah perubahan kadar emas pada medali Olimpiade:

  • Olimpiade 1896: Medali emas tidak ada, pemenang menerima medali perak.
  • Olimpiade 1904-1912: Medali emas dibuat dari emas murni.
  • Olimpiade 1920: Medali emas mulai dibuat dari emas berlapis perak karena biaya produksi yang tinggi.
  • Olimpiade modern hingga saat ini: Medali emas saat ini terbuat dari perak murni dengan lapisan emas. Berdasarkan standar resmi Olimpiade Internasional Committee (IOC), medali emas setidaknya mengandung minimal 6 gram emas 24 karat dan setidaknya 92,5 persen berupa perak. Sehingga emas murni umumnya dipakai sebagai bahan pelapis perak bagian luar.

4. Biaya Produksi Medali Emas

Biaya produksi medali emas untuk para juara Olimpiade berubah-ubah seiring dengan harga emas dan perak di pasar dunia. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi biaya produksi medali emas:

  • Harga Logam Mulia: Harga emas dan perak sangat berfluktuasi di pasar global, mempengaruhi biaya produksi medali
  • Desain dan Pembuatan: Desain yang lebih rumit dan teknik pembuatan yang lebih canggih dapat meningkatkan biaya produksi medali
  • Jumlah Produksi: Jumlah medali yang diproduksi untuk setiap Olimpiade juga mempengaruhi biaya total

Ternyata sebelum dikenal dengan desain Menara Eiffel di Olimpiade Paris 2024, medali emas telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Meski medali emas tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni, namun medali emas tetap menjadi simbol prestasi tertinggi dan kebanggaan bagi para atlet di seluruh dunia.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kondisi ekonomi, medali emas akan terus berevolusi, namun nilainya sebagai simbol kemenangan dan kehormatan akan tetap abadi.

Sama halnya dengan emas sebagai investasi, meski zaman terus berubah, namun nilai emas akan terus bertahan bahkan cenderung naik setiap tahunnya sehingga dapat menjadi pelindung aset Sobat di masa depan.

Untuk Sobat yang ingin memiliki koleksi emas dengan bentuk dan motif yang beragam layaknya medali emas di Olimpiade, Sobat bisa membeli koin emas Treasury.

Ada banyak variasi motif dengan makna yang berbeda di setiap koinnya. Sobat juga bisa menyesuaikan gramasi yang sesuai dengan dana yang dimiliki. Yuk, beli emas di Treasury!

 

Artikel Populer
Tips Keuangan
Silahkan Berlomba-lomba, tapi Kamu Harus Merdeka Punya Definisi Sukses Versi Kamu Sendiri
Treasury Author
Rabu, 16 Agustus 2023
Tips Keuangan
Hati-hati Jangan Remehkan Latte Factor, Bocor Halus yang Bisa Bikin Tekor
Treasury Author
Jumat, 27 Oktober 2023
Berita, Kabar Emas
Harga Emas Mulai Jenuh Sejak Sentuh ATH, The Fed Pemicunya
Dayinta
Rabu, 20 Maret 2024