Kabar Emas
Harga Emas Tertahan Sejenak karena Aksi Profit Taking
Treasury Author
Rabu, 18 Oktober 2023

Harga emas dunia terkoreksi turun setelah sebelumnya pada hari Jumat minggu lalu mengalami rally. Penurunan harga emas ini terjadi di tengah meningkatnya konflik Israel dengan Hamas yang memaksa para investor untuk melarikan investasinya ke aset safe haven yang tradisional seperti emas. Tekanan terhadap harga emas antara lain disebabkan karena naiknya yields obligasi treasury AS telah memicu aksi ambil untung (profit taking) terhadap emas di awal pekan perdagangan.

 

Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.919,44 per troy ons. Harganya melemah 0,64%. Pelemahan ini menjadi pembalikan setelah emas terbang 3,4% pada perdagangan Jumat pekan lalu. Harga emas menguat tipis pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (17/10/2023) pukul 05:53 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.920,49 per troy ons. Harganya menguat 0,05%.

 

Kendati demikian, penurunan ini diyakini akan bersifat sementara di tengah memanasnya perang di Jalur Gaza. Emas, yang digunakan sebagai investasi aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah meningkat lebih dari USD 100 sejak jatuh ke level terendah dalam tujuh bulan pada 6 Oktober. Kenaikan harga emas ini karena masuknya arus investasi safe-haven ketika konflik Israel-Hamas memasuki hari ke-10. Para pejabat AS memperingatkan bahwa perang antara Israel dan kelompok militan Hamas dapat meningkat ketika kapal perang AS menuju ke wilayah tersebut. 

 

Analis dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, menjelaskan pelemahan emas lebih disebabkan banyaknya trader yang mengambil untung atau taking profit. Namun, dia melihat pelemahan hanya bersifat sementara. “Ada konsolidasi setelah lonjakan harga kemarin. Ini hanya aksi profit taking dalam jangka pendek,” tutur Wyckoff, dikutip dari Reuters. “Saya perkirakan emas akan terus dalam tren kenaikan dalam beberapa minggu ke depan. Level US$ 2.000 jelas mungkin jika situasi di Timur Tengah memanas,” jelasnya lagi.

 

Para pelaku pasar juga sedang menunggu isyarat baru mengenai jalur kenaikan suku bunga The Fed di masa mendatang dan rilis makro penting dari Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Powell dijadwalkan akan berpidato dalam acara Economic Outlook yang digelar oleh the Economic Club of New York (ECNY) Luncheon, New York, pada Kamis pekan ini (19/10/2023). Pidato Powell akan menjadi pegangan pelaku pasar untuk memproyeksi arah kebijakan The Fed pada November.

 

Pasar sangat menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang akan dirilis oleh China pada hari Rabu. Perekonomian China diperkirakan akan mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 4,4% setelah pertumbuhan sebesar 6,3% pada kuartal sebelumnya. Jika data PDB tersebut ternyata di bawah perkiraan, hal ini dapat memicu kekhawatiran baru terkait prospek permintaan emas, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pelemahan nilai XAU/USD. Para pelaku pasar akan memperhatikan angka-angka ini dengan cermat karena potensi dampaknya terhadap pasar emas dan mata uang.

 

Periode blackout The Fed menjelang pertemuan FOMC bulan depan akan dimulai pada hari Sabtu, 21 Oktober. Karena itu, pasar sedang menantikan pernyataan yang akan disampaikan oleh Jerome Powell pada akhir minggu ini. Selain itu, pernyataan dari para pejabat The Fed juga perlu diperhatikan. Jika pernyataan tersebut terus mencerminkan kebijakan tetap stabil dengan mengutip kenaikan imbal hasil sebagai alasan, imbal hasil obligasi Treasury AS bisa terus turun lebih rendah. Hal ini dapat membuka peluang bagi XAU/USD untuk melanjutkan tren kenaikannya.

 

Selain itu, yang paling penting adalah pasar terus memperhatikan masalah geopolitik yang berkembang di Timur Tengah. Kenaikan signifikan yang terjadi pada Jumat minggu lalu menunjukkan bahwa Emas kemungkinan akan terus mendapatkan keuntungan dari meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. “Emas naik karena masih ada ketidakpastian di Timur Tengah dan dampaknya yang mungkin sangat serius. Namun, emas baru bisa melonjak lagi jika eskalasi memang benar-benar memanas,” tutur analis dari Saxo Bank, Ole Hansen.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!

 

Artikel Populer
Tips Keuangan
5 Cara Mengecek Emas Asli atau Palsu Anti Ditipu ala Treasury
Dayinta
Senin, 22 Juli 2024
Tips Keuangan
5 `Resep` dari Warren Buffet, Dijamin Makin Jago Kelola Duit
Treasury Author
Rabu, 22 Maret 2023
Koin & Perhiasan
Unik, Begini Cara Menghitung Mahar Nikah di Aceh
Treasury Author
Rabu, 07 September 2022