Kabar Emas
Harga Emas Melorot Pasca The Fed Tahan Suku Bunga, Saatnya Beli Nih?
Treasury Author
Jumat, 22 September 2023

Dot plot atau proyeksi suku bunga The Fed mengindikasikan bahwa The Fed mempertahankan suku bunga, namun membuka peluang bakal menaikan suku bunga pada November. Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengisyaratkan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya. Hal ini membuat harga emas melorot tajam.

 

Harga emas pada Apps Treasury hari ini, Kamis (21/09/2023) juga bergerak turun, Harga dibuka Rp991.799 per gram. Harga bergerak turun hingga pukul 08:16 WIB ke titik 985.238 per gram. Sepanjang pagi ini harga beli emas di Treasury Rp985.568 per gram atau turun 0.63 persen (Rp6.208) dari permbukaan awal. Sedangkan harga jual Rp953.098.

 

Sedangkan harga emas di Commodity Exchange pukul 07.22 WIB untuk pengiriman Desember 2023 ada di US$ 1.949,40 per ons troi, turun 0,89% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.967,10 per ons troi. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (20/9/2023), ditutup melemah 0,07 persen di posisi US$ 1.929,68 per troy ons. Posisi tersebut adalah yang terendah dalam empat perdagangan terakhir. Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif emas yang melemah 0,11 persen pada hari sebelumnya. Dalam dua hari terakhir, harga emas melemah 0,17 persen.

 

FOMC mempertahankan kisaran target suku bunga federal sebesar 5,25%-5,5%, sementara proyeksi triwulanan alias dot plot menunjukkan 12 dari 19 pejabat mendukung kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2023. Para pejabat The Fed juga memperkirakan berkurangnya pelonggaran pada tahun depan. Ini mencerminkan kekuatan baru dalam perekonomian dan pasar tenaga kerja.

 

Dokumen dot plot The Fed menunjukkan jika The Fed cenderung untuk menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun ini sebelum memangkas dua kali pada 2024 atau sekitar 50 bps. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan yang mereka indikasikan pada Juni lalu yakni sekitar 100 bps. Proyeksi The Fed menunjukkan suku bunga (The Fed Fund rate/FFR) akan akan mencapai puncaknya di angka 5,6 persen pada tahun ini. Suku bunga akan turun hingga 5,1 persen hingga 2024 dan 3,9 persen hingga 2025. Suku bunga sekitar 5,1% pada 2024 lebih tinggi dibandingkan pada proyeksi Juni yakni 4,6%.

 

“Indikator terkini menunjukkan jika aktivitas ekonomi masih solid. Penambahan tenaga kerja melandai dalam beberapa bulan terakhir tetapi tetap kuat. Tingkat pengangguran tetap rendah tetapi inflasi masih naik,” tutur The Fed dalam keterangan resminya, dikutip dari situs resmi The Fed.

 

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, dia tidak akan menyebut soft landing bagi perekonomian AS sebagai ekspektasi dasarnya. “Saya tidak akan melakukan itu,” kata Powell kepada Wartawan. “Pada akhirnya, hal ini mungkin ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali kami. Tapi saya pikir itu mungkin terjadi. Saya berpikir, inilah sebabnya kami berada pada posisi untuk hati-hati, katanya lagi.

 

Powell juga mengatakan perolehan lapangan kerja telah melambat dalam beberapa bulan terakhir namun tetap kuat dan mencatat inflasi tetap tinggi. Dalam menentukan apakah kenaikan suku bunga di masa depan diperlukan, Powell mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif, dampak kebijakan moneter terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi.

 

Pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada tanggal 31 Oktober-1 November, dengan peluang 68% suku bunga tidak akan berubah dan peluang 31,3% untuk kenaikan sebesar 0,25%.

 

Menanggapi hal ini, analis independen Tai Wong menjelaskan pelemahan emas disebabkan oleh sinyal The Fed yang masih akan hawkish ke depan. “Pergerakan emas didorong oleh dot plot The Fed yang lebih hawkish daripada yang diperkirakan. Harga sanga logam mulia lebih berpotensi naik jika saja The Fed dovish,” tutur Tai Wong, dikutip dari Reuters.

 

Analis dari Standard Chartered, Suki Cooper, menjelaskan emas sulit menguat signfikan selama pasar belum melihat adanya pemangkasan suku bunga. “Kalaupun harga emas naik itu akan tidak akan bertahan lama. Momentum kenaikan hanya terjadi jika pasar yakin suku bunga akan melandai,” ujar Cooper. 

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga beli dan jual emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di  Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!

 

Artikel Populer
Tips Keuangan
5 Cara Mengecek Emas Asli atau Palsu Anti Ditipu ala Treasury
Dayinta
Senin, 22 Juli 2024
Tips Keuangan
5 `Resep` dari Warren Buffet, Dijamin Makin Jago Kelola Duit
Treasury Author
Rabu, 22 Maret 2023
Koin & Perhiasan
Unik, Begini Cara Menghitung Mahar Nikah di Aceh
Treasury Author
Rabu, 07 September 2022