Harga emas naik hari ini setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 0,25 persen bulan ini. Pasar juga mencerna pernyataan bank sentral AS tentang kemungkinan suku bunga naik satu kali lagi tahun ini.
Harga emas Treasury hari ini naik 1,26 persen ke Rp1.000.742 per gram. Setelah berada di kisaran Rp988 ribu, logam mulia ini bergerak ke level Rp1 juta per gram. Di sisi lain, harga Emas dunia juga naik 0,44 persen ke US$1.949,6 per ons.
“Komite akan memantau dengan cermat informasi yang masuk dan implikasinya terhadap kebijakan moneter,” tulis Federal Reserve usai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Dalam pernyataan ini, Fed memang melontarkan pernyataan akan menaikkan suku bunga yang tepat agar inflasi bisa ditekan ke level 2 persen. Namun, bank itu tidak memproyeksikan penurunan suku bunga tahun ini. “Stabilitas harga adalah tanggung jawab Federal Reserve. Tanpa stabilitas harga, ekonomi tidak bekerja untuk siapa pun,” ujar Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell.
Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan pada pertemuan FOMC, disimpulkan bahwa suku bunga akan naik 25 basis poin. Lalu, ada peluang kenaikan sekali lagi dan ini bisa berimbas kepada ekonomi, ditambah lagi kondisi perbankan yang belum kondusif. “(Dan) krisis perbankan saat ini memungkinkan akan berdampak negatif pada ekonomi AS,” kata Wyckoff.
Suku bunga AS yang naik 0,25 persen ini melemahkan indeks dolar AS. Turunnya dolar AS menjadikan logam mulia batangan itu lebih murah bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil surat utang pemerintah AS mencapai 3,526 persen.
Sesuai Ekspektasi
Menurut CME FedWatch Tools, ada 82 persen peluang kenaikan suku bunga sebanyak 25 persen. Lalu, 18 persen lainnya memperkirakan suku bunga akan bertahan. Wyckoff mengatakan pengamat pasar lebih condong ke kenaikan 25 basis poin dengan situasi yang lebih tenang. Kenaikan suku bunga European Central Bank (ECB) sebanyak 50 basis poin turut menjadi pertimbangan Fed untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Era Kenaikan Suku Bunga Akan Berakhir
Kepala Eksekutif Money Crashers, Andrew Schrage, mengatakan Powell melempar sinyal bahwa siklus kebijakan moneter yang ketat akan selesai. Hal ini ditandai dengan pernyataan bos Fed yang membuka peluang Fed’s rate akan naik satu kali lagi tahun ini. “Mengindikasikan siklus pengetatan akan segera berakhir,” kata Schrage. Dia mengatakan keputusan kenaikan suku bunga sekaligus memberi tanda bahwa keseimbangan pasar global sedang dikembalikan. Memang, perbankan AS geger karena Silicon Valley Bank (SVB) ambruk. SVB ini merupakan salah satu bank terbesar di AS.
Sejak bank pemodal startup ini gagal, dampaknya pun merembet ke bank lainnya, yaitu Signature Bank. Efek anjloknya SVB ini juga berpengaruh ke Credit Suisse—bank terbesar kedua di Swiss. Kondisi yang terjadi di tiga bank ini membuat investor cemas krisis perbankan bisa terjadi. Kalau kejadian, ini bisa berdampak kepada perekonomian global. Untuk menstabilkan sektor perbankan, bank terbesar Swiss, UBS, mengambil alih Credit Suisse. Lalu, bank sentral utama meningkatkan likuiditas untuk meredam kekhawatiran pasar tentang sistem keuangan.
Kamu mau investasi emas?
Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone.
Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di otoritas terkait sehingga legalitas dan keamanannya terjamin.
Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!
