Harga emas jatuh lebih dari 1 persen karena imbal hasil surat utang pemerintah AS naik. Jatuhnya logam mulia ini juga disebabkan oleh aksi ambil untung.
Harga emas Treasury hari ini turun 0,01 persen ke Rp989.900 per gram. Emas sempat menyentuh level tertinggi di Rp989.132 per gram dan Rp985.418 per gram hari ini. Emas spot bergerak turun 1,3 persen ke US$1.922,55 per ons. Emas berjangka AS pun melemah ke US$1.956,5 per ons. Setelah menyentuh posisi US$2.009,59 per ons, instrumen ini langsung melemah.
Sekadar informasi, Federal Reserve sedang mengadakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Analis-analis berpendapat bank sentral AS itu bisa menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut mengingat. “Pasar ingin mendengar apa yang dikatakan oleh Powell (Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell) tentang apa yang terjadi di sektor perbankan dan cara untuk memeranginya,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn. Kemungkinan besar, kata Haberkorn, Powell akan melambatkan kenaikan suku bunga. Namun, ada keraguan bahwa Powell akan melakukannya. “Itu sebabnya emas lebih rendah,” kata Haberkorn.
Menurut CME FedWatch Tools, pasar menghargai peluang kenaikan suku bunga Fed sebanyak 25 basis sebanyak 82 persen dan yang bertahan ada 18 persen. “Dengan pasar yang lebih tenang saat ini, lebih banyak pengamat pasar condong ke arah kenaikan suku bunga Fed sebesar 0,25 persen,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Wykoff mengatakan, kenaikan suku bunga European Central Bank (ECB) sebanyak 50 basis poin juga bisa menjadi pertimbangan Fed untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun, naik mendekati level tertinggi sesi awal bulan ini.
Emas sudah naik lebih dari US$100 setelah Silicon Valley Bank (SVB) jatuh. Goyahnya bank ini berdampak kepada sistem perbankan AS dan membuat Signature Bank juga ikut rontok. Selain itu, Credit Suisse bergejolak karena investornya, Saudi National Bank, tidak sanggup lagi memberikan bantuan dana kepada bank asal Swiss itu. Alhasil, sahamnya sempat jeblok hingga 24 persen. Credit Suisse akan diselamatkan dengan cara “dicaplok” oleh UBS—bank terbesar Swiss—dengan transaksi sebanyak US$32,5 miliar (Rp49 triliun). Setelah ada kabar ini, indeks Wall Street langsung melesat. Sebelumnya, analis memperkirakan harga emas akan naik lagi. Menurut mereka, krisis perbankan di AS belum selesai. Regulator di sana sudah melakukan beragam upaya untuk menyelamatkan perbankan AS. Tapi, masalahnya belum juga rampung. “Langkah tersebut tidak banyak meningkatkan kepercayaan trader dan investor,” kata Wyckoff.
Sebelumnya, menurut hasil survei Kitco Metals, mayoritas analis memperkirakan harga emas akan naik dan sebagian besar investor ritel pun memprediksi hal yang serupa. Rata-rata investor memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$1.922 per ons, sementara analis Wall Street di level US$2 ribu per ons.
Kamu mau investasi emas?
Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone.
Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di otoritas terkait sehingga legalitas dan keamanannya terjamin. Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.
Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!