Harga emas naik tipis setelah dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS turun. Ekspekasi penurunan laju kenaikan suku bunga Fed turut mendukung emas.
Harga emas dunia di pasar spot naik 0,2 persen ke US$1.934,82 per gram dan mencapai level tertinggi sejak akhir April 2022. Emas berjangka AS pun menguat 0,4 persen ke US$1.935,4 per ons. Sedangkan harga eamas di Treasury menanjak 0,3 persen ke Rp963.093 per gram.
Indeks dolar AS turun 0,2 persen. Pelemahan mata uang Negeri Paman Sam menjadikan emas batangan yang dihargakan greenback, lebih murah bagi pembeli. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun pun melemah.
Sekadar informasi, tekanan harga terhadap emas terjadi ketika inflasi melejit. Federal Reserve menaikkan suku bunganya secara agresif untuk menjinakkan inflasi. Bank sentral AS itu telah mengerek suku bunganya sebanyak 75 basis poin sebanyak 4 kali dan 50 basis poin 1 kali. Tapi, tekanan berkurang karena ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS akan menurunkan laju kenaikan suku bunganya.
Menurut Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Ryan McKay, emas masih bertahan cukup kuat karena pasar berekspektasi Fed akan cenderung ke arah dovish. Kini, pasar berekspektasi ada 96 persen peluang Fed menurunkan laju kenaikan suku bunganya dari 50 basis poin ke 25 basis poin pada pertemuan minggu depan.
“Karena ekspektasi inflasi terus turun, kebutuhan akan kenaikan suku bunga Fed akan berkurang dan pasar benar-benar fokus pada gagasan untuk mengakhiri siklus suku bunga Fed,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Ekonomi Membaik
Menurut data S&P Global Flash US Composite PMI, aktivitas manufaktur membaik meskipun kedua indeks mengalami kontraksi yang mendalam. Indeks PMI manufaktur naik menjadi 46,8—naik dari pembacaan Desember yang mencapai 46,2. Angka ini melampaui ekspektasi ekonom di level 46. Di sektor jasa, aktivitas ini dari 44,7 pada pembacaan Desember 2022 menjadi 46,6 pada Januari 2023. Lagi-lagi angkanya di atas ekspektasi di level 45,3.
Menurut Kepala Ekonom Bisnis S&P Global Market Intelligence, Chris Williamson, risiko resesi terus ada. “Ekonomi AS memulai 2023 dengan catatan yang mengecewakan,” kata Williamson.
Aktivitas bisnis terkontraksi dan merupakan penurunan paling tajam sejak krisis keuangan global. Ini mencerminkan penurunan aktivitas di sektor manufaktur dan layanan. Kecemasan muncul ketika ekonomi turun, biaya-biaya naik dan sebagian menekan upah dan berujung kepada kenaikan harga barang.
Dapat Dukungan dari ECB
Logam mulia itu juga mendapatkan dukungan dari komentar dua pejabat European Central Bank (ECB), yaitu Klaas Knot dan Peter Kazimir. Mereka menganjurkan dua kenaikan suku bunga ECB sebanyak 50 basis poin, yaitu pada Februari 2023 dan Maret 2023.
ECB akan terus menaikkan suku bunganya dengan cepat untuk menekan inflasi. Pimpinan ECB, Christine Lagarde, berpendapat sebagian besar akan mengulangi pedoman kebijakan terbaru.
Emas juga mendapatkan dukungan dari kekhawatiran yang mereda terhadap resesi di tengah turunnya gas alam. Pasar pun menunggu lebih banyak data ekonomi untuk mengukur potensi resesi AS pada 2023.
Sering Jadi Aset Safe Haven
Pesona emas memang berkurang di tengah suku bunga yang tinggi karena biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, bisa meningkat. Namun, suku bunga yang tinggi secara terus-menerus bisa mendorong ekonomi ke jurang resesi. Ketika ekonomi memburuk, investor sering melirik emas sebagai aset safe haven. Selain tahan dari inflasi, harga logam kuning ini cenderung stabil dan naik setiap tahun.
Emas juga nggak susah dicari. Tak perlu repot pergi ke toko, kamu bisa membelinya secara online melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Tresury bisa menjadi pilihan bagi kamu untuk investasi.
Harganya juga sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Treasury juga menawarkan fitur-fitur menarik, seperti Cetak Emas untuk mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan. Ada juga fitur Jamimas untuk menjaminkan emas.
Ada pula Rencana Emas yang bisa membantumu untuk merencanakan keuangan. Oke, kan, fitur-fiturnya? Mau tahu lebih banyak? Yuk, investasi emas di Treasury sekarang!
