Kabar Emas
Harga Emas Naik Menanti Hasil Rapat The Fed
Treasury Author
Kamis, 03 November 2022

Harga emas naik lebih dari 1 persen saat pertemuan The Fed berlangsung. Pasar kini fokus kepada pengumuman bank sentral AS apakah mengurangi atau mempertahankan sikap agresifnya terhadap kenaikan suku bunga.

Harga emas Treasury saat ini berada di level Rp858.965 per gram. Dalam seminggu, harga emas melorot 0,24 persen. Di pasar spot harga emas naik 0,8 persen ke US$1.646,78 per ons. Lalu, harga emas berjangka AS ikut naik 0,6 persen ke US$1.649,8 per ons.

Analis Senior OANDA, Edward Moya, menilai emas bergerak naik ketika pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Moya menyebu pasar tenaga kerja kini akan “mendingin”. Situasi itu bisa jadi akan memperlambat kenaikan suku bunga Federal Reserve. “Mungkin tidak akan (terjadi) pada Desember, tetapi pada pertemuan Februari,” kata dia.

Dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS ikut tergelincir menanti hasil rapat FOMC. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun ke 111,48. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah bisa menandakan ada langkah kebijakan yang lebih lambat minggu ini meskipun diperkirakan suku bunga akan naik 75 basis poin bulan ini.

Selain dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang tergelincir, ada beberapa berita positif yang mendongkrak harga logam mulia itu. Misalnya, pembelian emas batangan oleh bank sentral, menembus rekor pada kuartal III. Tercatat ada 400 metrik ton emas yang dibeli oleh bank tersebut. “Level tertinggi sejak 1967,” tulis perusahaan broker, SP Angel.

World Gold Council juga mencatat Turki dan Qatar juga mendongkrak pembelian emas. Begitu pula dengan Rusia dan China yang dikabarkan ikut andil dalam pembelian tersebut. 

 

Bisa Turun Lagi 

Harga emas pun telah turun 21 persen sejak melampaui level US$2 ribu per ons pada Maret 2022. Hal ini disebabkan oleh Fed yang menggeber laju kenaikan suku bunga acuannya. Kepala Strategi Pasar Komoditas TD Securities, Bart Melek, meyakini emas bisa turun ke bawah US$1.600 per ons. “Mungkin ada sedikit resistensi di kisaran US$1.675-US$1.680 per ons,” kata Melek.

Sementara itu, Analis SPI Asset Management, Stephen Innes, memprediksi pengumuman hasil rapat komite Fed bisa menggerakkan logam mulia, apakah naik atau turun. Kalau ada sinyal hawkish, emas bisa turun ke US$1.625 per ons, bahkan bisa US$1.600 per ons. Sekadar informasi, emas menjadi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga. Suku bunga yang tinggi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas memang sering dijadikan aset oleh orang-orang karena punya banyak keunggulan. Misalnya, tahan karat dan inflasi, serta nilainya tetap terjaga. Harganya pun bisa naik setiap tahun. Yang nggak kalah penting, logam mulia itu mudah ditemukan serta gampang dijual dan dibeli. Makanya nggak heran emas dijadikan dana darurat.

Kini, emas bisa dibeli secara online melalui aplikasi smartphone seperti Treasury. Aplikasi Treasury menawarkan harga emas digital yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Di samping itu, kamu juga bisa mencetak emas batangan yang dimiliki, mulai dari 0,1 gram. Ada juga jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Sobat Treasury juga bisa membeli koleksi perhiasan emas dari UBS Lifestyle, lho!

Fitur Rencana Emas siap membantumu untuk merencanakan keuangan dan Transfer Emas untuk mengirim emas kepada orang-orang tercinta. Kamu juga bisa mewariskan emas kepada keluargamu! Menarik banget, kan? Yuk, download aplikasi Treasury sekarang!

#AmanPakaiTreasury #DiTreasuryAja

 

Artikel Populer
Tips Keuangan
Cara Jitu Siasati Gaji yang Sering Habis di Tengah Bulan
Treasury Author
Selasa, 21 Juni 2022
Berita
📣Informasi Perawatan Aplikasi Treasury📣
Treasury Author
Jumat, 17 Maret 2023
Tips Keuangan
Awas Lifestyle Inflation Melanda, Atur Pengeluaran Jangan Banyak ‘Bercyanda’
Treasury Author
Selasa, 12 September 2023