Siapa yang tak ingin mencapai financial freedom atau kebebasan finansial?
Financial freedom seringkali digambarkan sebagai kondisi di mana seseorang memiliki keuangan yang sangat longgar hingga tak lagi menemukan masalah keuangan.
Bahkan, ia bisa membeli barang impiannya tanpa perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan.
Tentu sobat Treasury mau kan? Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya?
Pahami Kondisi Keuangan Saat Ini
Memahami dan mengenali kondisi keuangan saat ini akan mempermudah sobat Treasury untuk menyusun rencana keuangan lebih lanjut.
Yang perlu diperhatikan dalam mengenali kondisi keuangan pribadi adalah mengetahui:
1. Berapa besar pendapatan bulanan kita?
2. Adakah pendapatan tambahan di luar gaji? Berapa besaran rata-ratanya setiap bulan?
3. Berapa pengeluaran kita setiap bulan?
4. Berapa besar total cicilan utang yang kita miliki, berapa lama tenornya?
5. Berapa besar sisa gaji dan pendapatan kita setelah dikurangi biaya bulanan dan cicilan?
Tentukan Tujuan Keuangan yang Jelas
Setelah mengenali kondisi keuangan pribadi saat ini, sobat Treasury perlu menetapkan tujuan keuangan yang jelas.
Misalnya, sobat menargetkan harus punya tabungan sebanyak sekian di usia sekian. Atau menargetkan memiliki rumah di usia sekian atau sesederhana harus ibadah haji di usia sekian.
Dengan cara ini, sobat Treasury bisa lebih mudah dalam menyusun strategi untuk mencapai target keuangan.
Menyusun Strategi Keuangan
Langkah selanjutnya adalah dengan menyusun strategi keuangan.
Strategi yang dimaksud adalah dari mulai mencari tahu besaran biaya yang dibutuhkan untuk mencapai target kita, menentukan kapan target itu harus dicapai hingga menentukan alokasi anggaran bulanan yang harus disiapkan.
Jika strategi sudah dibuat, sobat Treasury harus disiplin menjalankannya ya..
Kurangi Pengeluaran Perbanyak Tabungan
Kalau strategi keuangan sudah disusun, langkah selanjutnya adalah memastikan alokasi dana yang disiapkan untuk menabung dan mencapai target yang diinginkan bisa dipenuhi.
Caranya adalah dengan mengurangi pengeluaran yang tak perlu. Hindari belanja barang hanya karena terbujuk diskon.
Tujuannya agar alokasi dana yang bisa ditabung bisa lebih banyak agar tujuan keuangan kita bisa cepat tercapai.
Cari Sumber Pendapatan Tambahan
Setelah menyusun strategi, seringkali kita menemukan ternyata sisa pendapatan yang kita miliki masih kurang banyak.
Bahkan setelah melakukan penghematan, sisa gaji dan pendapatan bulanan kita masih kurang untuk memenuhi alokasi bulanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan kita.
Lalu bagaimana solusinya?
Cari sumber pendapatan lain. Utamakan cari pendapatan tambahan yang minim modal atau tanpa modal sekalian. Contohnya menjadi penulis, menjadi pengajar kelas privat atau menjadi reseller toko online.
Investasi
Nah poin ini tak kalah penting. Bila menabung membantu kita mengumpulkan dana hingga jumlah yang kita inginkan, investasi bisa membantu sobat Treasury menjaga nilai uang tabungan tidak tergerus inflasi.
Apa sih inflasi? Dan kenapa nilai uang kita bisa menurun dibuatnya?
Kita jelaskan dengan contoh sederhana. Misalnya, di tahun 2017 kita membeli sebuah burger dengan uang tunai senilai Rp1.000.000 akan mendapatkan sekitar 35 hamburger.
Tapi dengan jumlah uang yang sama, jika kita membeli hamburger tahun ini, hanya akan mendapatkan sekitar 28 hamburger. Jumlah hamburger yang kita dapat berkurang 7 buah. Itu terjadi karena nilai uang kita tergerus oleh inflasi.
Nah, investasi bisa jadi cara untuk melawan inflasi itu.
Investasi emas bisa jadi salah satu pilihan. Menilik sejarahnya, investasi emas bisa memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan jika disimpan dalam jangka waktu menengah dan panjang. Hal ini terjadi berkat stabilitas harga emas yang baik, karena cenderung terus merangkak naik. Meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi atau krisis sekalipun.
Kenapa Emas?
Apa yang terjadi jika kita investasikan Rp1.000.000 untuk membeli emas pada tahun 2017, kita akan mendapatkan Emas sebanyak 2,01 gram. Kemudian pada November 2021, kita mencairkan investasi emas tersebut dengan harga Rp 851.282, kita akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp1.715.000.
Dengan analogi hamburger tadi, dengan uang Rp1.000.000 yang kita tanam di 2017 dan berkembang menjadi Rp1.715.000 pada November 2021, maka hamburger yang kita dapatkan menjadi 50 hamburger. Lebih banyak ketimbang uang Rp1.000.000 yang ditabung tanpa pengembangan.
Karena karakteristik harga emas yang selalu naik itulah, banyak pengamat ekonomi yang menyebut emas sebagai aset yang terbukti efektif untuk membuat tabungan kita kebal inflasi.