Masyarakat pada umumnya merasa lebih aman kala memiliki uang tunai dalam genggaman tangan. Rasanya semua kebutuhan yang membutuhkan dana tunai bisa muncul sewaktu-waktu begitu saja. Namun uang tunai tetaplah uang tunai.
Perencana Keuangan dan Kepala Sekolah Bersertifikat di EKS Associates di Princeton, New Jersey Howard Hook, menjelaskan meskipun demikian uang memiliki kelemahan yaitu Inflasi.
โJika Anda memiliki $100.000 di rekening tabungan, Anda tahu bahwa 10 tahun dari sekarang, itu akan tetap menjadi $100.000. Anda tidak kehilangan uang. Tapi kita juga tahu bahwa $100.000 tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya 10 tahun lalu,” jelas dia dikutip Treasury, Jumat (28/1/2022).
Ia menjelaskan, ketika harga barang dan jasa naik dengan cepat, seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, menyimpan uang tunai bukan pilihan yang tepat. Hal senada juga dikatakan Direktur Keuangan Pribadi dan Perencanaan Pensiun di Morningstar. Ia menjelaskan, uang tunai sebaiknya hanya digunakan untuk cadangan darurat untuk menutupi tagihan tak terduga serta kehilangan pekerjaan.
โDi masa itu nda biasanya menginginkan biaya hidup tiga sampai enam bulan secara tunai,โ jelas dia.
Beberapa pakar menyarankan untuk tidak menyimpan uang tunai terlalu banyak. Sehingga, sebaiknya Sobat Treasury secara konsisten tetap menyimpan uang dengan cara berinvestasi. Salah satu instrumen investasi yang tak akan tergerus nilainya adalah emas. Emas fisik mungkin bisa jadi pilihan untuk mengamankan nilai, namun emas digital bisa jadi pilihan yang paling simple.
Pasalnya harga emas diprediksi akan semakin tinggi di tahun 2022. Beberapa faktor yang berpeluang mendongkrak harga logam mulia naik ke harga tertinggi kata Analis Fat Prophet David Lennox adalah terjadinya pelemahan dolar AS dan inflasi. Harga emas akan mencapai nilai tertinggi.
“Kami berpikir sepanjang tahun 2022, akan ada potensi harga emas akan naik ke rekor tertinggi, tetapi kami tidak dapat melihatnya bergerak sampai sejauh mana,” jelas David Lennox dikutip dari CNBC Street Signs Asia Senin (10/1/2022).
Maka dari itu, sebelum harga emas tinggi, saat ini adalah saat yang tepat untuk mulai berinvestasi logam mulia. Strategi yang bisa dilakukan adalah menambah kepemilikan aset emas melalui skema cicil. Untuk pemula yang baru berinvestasi, aplikasi Treasury bisa jadi pilihan. Investasi emas di Treasury bisa Kamu lakukan mulai dari Rp5.000, lebih murah dari harga segelas es kopi susu.
Banyak keuntungan yang Kamu dapatkan investasi emas di Treasury.
Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT. Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun Kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2×24 jam.
Lebih dari itu, Kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!