Minggu lalu harga emas dunia sempat jatuh hingga 3,6 secara point-to-point (ptp) setelah mencapai rekor tertingginya pada Senin (20/05/2024) yang mencapai USD 2.429,11 per troy ons.
Penurunan ini mulai terjadi pada Selasa hingga Kamis pekan lalu. Angka penurunannya mencapai 4%. Kondisi ini diakibatkan karena pejabat The Fed yang cenderung mengeluarkan sentimen hawkish atau pengetatan kebijakan moneter.
Begitu pula di Indonesia, pada hari Kamis (24/05/2024) harga emas mengalami penurunan hingga Rp 12.000 dari yang sebelumnya Rp 1.357.000 per gram menjadi Rp 1.345.000 per gram.
Namun hari ini Selasa pagi (28/05/2024) tercatat bahwa harga emas kembali naik perlahan sebesar 0,03% menjadi USD 2.351,42 per troy ons.
Meski kondisi perekonomian dunia masih belum menentu dan belum ada kebijakan pasti dari The Fed terkait penurunan suku bunga, harga emas tetap naik perlahan karena adanya pengaruh China.
Saat ini bank sentral China sedang gencar dalam pembelian emas sehingga permintaannya naik dan mengerek harga emas dunia. Diperkiraan saat ini China memiliki cadangan emas seberat 5.542 ton.
Harga Emas Hari Ini Di Indonesia
Pada Selasa (28/05/2024) terpantau harga emas Antam naik Rp 6.000 dari yang sebelumnya Rp 1.327.000 per gram menjadi Rp 1.333.000 per gram.
Kenaikan harga beli emas ini juga diikuti dengan naiknya harga buyback yang sebelumnya sebesar Rp 1.213.000 per gram pada Senin (27/05/2024) dan sekarang menjadi Rp 1.219.000.
Sedangkan jika dipantau melalui laman Treasury yang harga jual dan beli emasnya diperbaruhi setiap menitnya, pada Selasa (28/05/2024) pukul 09.31 WIB harga belinya berada di Rp 1258.900 per gram dan harga jualnya sebesar Rp 1.217.400 per gram
Perbedaan antara Treasury dan Antam berada pada spread atau selisih antara harga beli dan harga jual. Bagi sebagian investor, terutama investor pemula, spread yang rendah seperti yang dimiliki oleh Treasury menjadi pilihan terbaik karena memiliki resiko yang rendah.
Perkiraan Harga Emas Mendatang
Melihat pergerakan harga emas pekan lalu dan awal pekan ini, diperkirakan harga emas dunia pekan depan akan kembali menghadapi tren penurunan.
Beberapa ahli memiliki pandangan yang berbeda terkait kondisi harga emas dunia pekan depan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kitno, beberapa analis berpendapat bahwa harga emas akan stabil atau mengalami penurunan dalam waktu dekat.
Sedangkan beberapa pelaku pasar masih ada yang optimis dengan kenaikan harga emas yang lebih tinggi. Darin Newson, seorang analis pasar senior, mengatakan bahwa harga emas pekan depan berpotensi mengalami penurunan.
Selain itu, beberapa faktor yang menguatkan potensi penurunan harga emas di pekan depan adalah penutupan pasar Amerika Serikat pada hari Senin karena adanya libur panjang Memorial Day.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan
