Treasury berkolaborasi dengan seniman muda Indonesia, Naufal Abshar menghasilkan sebuah karya seni, yaitu Koin Emas berjudul "Gold Is King". Koin emas ini tidak hanya mewakili filosofi nilai emas sebagai logam mulia yang terus naik dari generasi ke generasi, tetapi juga sebagai tempat perlindungan yang aman dalam investasi, yang dikenal sebagai "safe haven". Koin emas ini menggambarkan gambaran seekor keledai dengan mahkota di atasnya. Keledai Melambangkan keteguhan dan sikap stabil, terutama dalam situasi sulit atau kacau. Filosofi keledai menekankan pentingnya kestabilan, keandalan, dan konsistensi dalam menavigasi naik turunnya kehidupan dengan anggun dan tenang. Karakteristik dan perilaku mereka dapat diinterpretasikan secara simbolis untuk menawarkan kebijaksanaan, kesabaran, stabilitas, kemandirian, adaptabilitas, pelayanan dan pengorbanan.

Terinspirasi dari keindahan Masjid Hagia Sophia di Turki, Treasury mempersembahan Koin Eid al-Fitr yang terbuat dari emas 24k. Masjid Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah yang menjadi sorotan dunia hingga akhirnya resmi menjadi situs warisan budaya oleh UNESCO. Masjid ini merupakan mahakarya arsitektur unik yang merupakan perpaduan antara kekaisaran Bizantium dan kekaisaran Ottoman.

Terinspirasi dari mitologi & kekayaan warisan budaya masyarakat Tionghoa, Treasury menghadirkan Lunar Coin edisi shio naga yang terbuat dari emas 24k. Naga merupakan makhluk mitologi yang melambangkan keberuntungan, kekuatan, dan kebijaksanaan dalam budaya. Di sisi lain, sosok naga kerap dianggap sebagai pelindung dan harapan untuk sekitarnya.

Koin Nusantara edisi 1/16 Dinar Surabaya terinspirasi dari keunikan lokal Surabaya, Masjid Cheng Ho dan batik Semanggi. Masjid Cheng Ho merupakan akulturasi gaya arsitektur Arab, klenteng yang kental akan budaya Tiongkok dan budaya Jawa. Ukurannya mengikuti ukuran Kubah saat pertama kali dibangun Nabi Ibrahim AS & mengambil dari jumlah Wali Songo. Pada bagian belakang, terinspirasi dari motif batik semanggi yang merupakan salah satu motif batik ciri khas Surabaya. Daun semanggi memiliki bentuk daun yang menyerupai jantung terbalik yang memiliki mitos membawa keberuntungan.

Koin Nusantara edisi 1/8 Dinar Makassar terinspirasi dari keunikan daerah Makassar, Masjid 99 Kubah & kain tenun sengkang. Masjid 99 kubah mengusung filosofi matematika dalam agama Islam. Di mana 99 kubah sebagai simbol dari 99 asmaul husna, yang berarti nama-nama Allah yang indah dan baik. Makassar juga kental kain tenun sengkang yang merupakan warisan budaya masyarakat Bugis turun-temurun. Motif Balo Cobo memiliki arti cikal bakal.

Koin Nusantara edisi 1/4 Dinar terinspirasi dari keunikan lokal Aceh, masjid Baiturrahman dan kain khas tenun pucuk rebung. Baiturrahman, masjid terbesar Aceh memiliki keunikan 3 kubah di bagian atapnya. Baiturrahman terdiri dari 2 kata yaitu baitu yang berarti rumah dan ar rahman yang berarti paling. Bagian belakang desain Koin Nusantara ini, mengambil motif pucuk rebung yang memiliki filosofi harapan dan kekuatan, layaknya pohon bambu yang tidak mudah runtuh. Evolusi bambu, dari muda hingga tua, mencerminkan proses kehidupan manusia menuju pribadi yang bermanfaat.

Koin Nusantara edisi 1/2 Dinar Lombok terinspirasi dari masjid masjid Islamic Center NTB dan kain subhanale, kain songket khas Lombok. Masjid Islamic Center NTB menjadi salah satu inspirasi karena bangunannya yang terlihat begitu menawan dengan Kubah raksasa berwarna keemasan bermotif Sasambo hijau tua, yang mewakili tiga suku di NTB; Sasak, Samawa dan Mbojo. Kain Subhanale, yang merupakan kain Songket khas Lombok yang dibuat secara khusus oleh perempuan untuk diberikan pada pasangannya, dipilih untuk menjadi motif yang digunakan pada Koin Nusantara ini.

Koin Nusantara edisi Puspa Pesona terinspirasi dari kekayaan flora Indonesia dengan mengusung kecantikkan salah satu bunga nasional, anggrek bulan putih. Puspa Pesona merepresentasikan penghormatan dan keanggunan.

Koin Nusantara edisi Puspa Bangsa terinspirasi dari kekayaan flora Indonesia dengan mengusung bunga nasional Indonesia, Melati putih. Aroma harum dan karakteristik bunga ini melambangkan karakteristik masyarakat Indonesia yang sederhana dan berbudi pekerti luhur.