Kenaikan grafik harga emas 2024 telah menjadi topik hangat di kalangan investor di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Harga emas dunia terus mengalami lonjakan signifikan hingga beberapa kali mencetak rekor tertinggi. Situasi ini membuka peluang besar bagi Sobat yang sudah atau akan berinvestasi emas.
Kenaikan grafik harga emas ternyata tidak hanya menarik perhatian investor besar, tetapi juga masyarakat umum yang mulai melihat emas sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset mereka. Apalagi saat ini di zaman serba digital, membeli emas menjadi sangat mudah dengan hadirnya emas digital.
Meskipun harga emas yang tinggi bisa membuat sebagian orang ragu untuk membeli, kenyataannya emas tetap menjadi pilihan investasi yang relatif stabil di tengah ketidakpastian pasar saham dan volatilitas ekonomi. Terlebih jika Sobat ingin mulai berinvestasi emas digital di Treasury, Sobat bisa memulainya mulai dari nominal Rp 5.000 saja.
Nah, untuk mengetahui analisis kenaikan grafik harga emas dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya secara lebih rinci, Sobat bisa menyimak penjelasannya di bawah ini!
Kenaikan Grafik Harga Emas Dunia 2024
Grafik harga emas di atas menunjukkan pergerakan harga emas dalam Dolar Amerika Serikat per troy ons selama satu tahun terakhir, dengan data terakhir pada 6 November 2024. Selama periode ini, harga emas mengalami kenaikan sebesar 39.17%, atau sekitar 771.28 USD.
Kenaikan ini mencerminkan peningkatan minat terhadap emas sebagai instrumen investasi. Titik harga terendah tercatat di 1,938.24 USD per troy ons, sedangkan titik tertinggi mencapai 2,788.36 USD per troy ons. Grafik harga emas dunia di atas juga menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan dalam setahun.
Pada awal tahun, harga emas relatif stabil di sekitar level 2,000 USD, namun mulai mengalami kenaikan tajam sejak Maret 2024 yang diakibatkan oleh ketidakpastian ekonomi global yang mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Setelah peningkatan ini, harga emas terus berfluktuasi namun cenderung naik.
Harga emas ditutup di 2,740.24 USD per troy ons memperlihatkan tren kenaikan yang berkelanjutan sepanjang tahun. Grafik harga emas ini menunjukkan bahwa emas terus diminati sebagai aset pelindung nilai terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi pasar.
Kenaikan Grafik Harga Emas di Indonesia 2024
Grafik harga emas di atas menunjukkan pergerakan harga emas di aplikasi Treasury dalam Rupiah per gram selama satu tahun ke belakang dengan data terakhir pada 6 November 2024. Sepanjang setahun ini, grafik harga emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 44,27%, atau sekitar Rp 448.000 per gram.
Harga emas selama periode ini memiliki titik terendah di angka Rp 1.012.225 per gram dan titik tertingginya di Rp 1.460.401 per gram. Grafik harga emas di atas menunjukkan volatilitas yang cukup besar. Pada awal tahun, tepatnya sekitar bulan Maret hingga April terjadi kenaikan tajam.
Kemudian di bulan Mei hingga Agustus terdapat fase konsolidasi di mana harga bergerak relatif mendatar. Situasi ini menggambarkan reaksi pasar yang masih menunggu kepastian ekonomi atau kebijakan baru. Memasuki kuartal akhir, harga emas kembali mengalami peningkatan signifikan.
Secara keseluruhan, grafik harga emas di atas menggambarkan tren kenaikan harga emas yang cukup signifikan selama setahun ke belakang karena menjadi pilihan investasi populer dan dianggap aman dan stabil.
Baca Juga: Ungkap 3 Fakta Kenaikan Harga Emas Per Tahun – Treasury
Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Grafik Harga Emas 2024
1. Ketidakpastian Ekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi global menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi grafik harga emas. Ketika kondisi ekonomi tidak stabil, baik karena resesi, krisis keuangan, atau ketegangan politik, investor cenderung mencari instrumen yang dapat melindungi nilai aset mereka.
Emas, sebagai aset safe haven, selalu menjadi pilihan utama. Pada tahun 2024, ketidakpastian terkait inflasi yang tinggi di banyak negara dan potensi resesi di beberapa ekonomi besar dapat mendorong permintaan emas, yang kemudian mempengaruhi grafik harga emas secara signifikan.
Selain itu, ketegangan geopolitik yang terus meningkat, seperti konflik regional atau ketegangan antara negara besar, juga dapat memperburuk sentimen pasar. Ketika investor merasa khawatir tentang masa depan ekonomi, mereka akan lebih cenderung membeli emas, yang dianggap sebagai aset yang lebih aman..
2. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank-bank sentral, khususnya Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed), memiliki dampak langsung terhadap grafik harga emas. Jika bank sentral terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, maka nilai dolar Amerika Serikat akan menguat. Situasi ini bisa menyebabkan harga emas turun.
Namun, jika kebijakan moneter cenderung lebih dovish atau mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti dengan menurunkan suku bunga atau mempertahankan tingkat suku bunga rendah, maka harga emas akan cenderung naik.
Pada 2024, banyak analis yang memprediksi bahwa The Fed dan bank sentral lainnya mungkin akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut, karena dampak inflasi dan krisis ekonomi yang terus berlangsung. Jika bank sentral memilih untuk melonggarkan kebijakan moneter, maka daya tarik emas akan meningkat.
3. Kenaikan Inflasi Global
Inflasi yang tinggi adalah salah satu pendorong utama kenaikan grafik harga emas, karena emas sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi. Ketika tingkat inflasi global tinggi, maka nilai mata uang fiat (seperti dolar, euro, atau rupiah) akan turun dan daya beli masyarakat menurun.
Sebagai respons terhadap situasi ini, banyak investor akan beralih ke emas sebagai tempat penyimpanan nilai yang lebih stabil. Kenaikan permintaan terhadap emas akan mendorong harga emas naik sehingga memperlihatkan tren positif dalam grafik harga emas.
Pada tahun 2024, inflasi yang masih tinggi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara berkembang dapat memperburuk ketidakpastian ekonomi. Jika inflasi memburuk maka daya tarik emas akan semakin kuat karena emas telah lama dikenal sebagai instrumen yang mampu menjaga daya beli investor selama periode inflasi tinggi.
4. Permintaan Emas dari Negara-Negara Besar
Selain karena faktor makroekonomi, permintaan emas dari negara besar juga dapat memengaruhi grafik harga emas. Pada tahun 2024, negara-negara besar seperti China, India, dan Rusia diperkirakan akan terus meningkatkan cadangan emas mereka sebagai langkah diversifikasi cadangan devisa.
Negara-negara ini sering membeli emas dalam jumlah besar untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperkuat cadangan devisa mereka. Secara khusus, China dan India telah menjadi konsumen emas terbesar di dunia, baik dalam bentuk perhiasan maupun pembelian langsung oleh bank sentral.
Jika permintaan dari negara-negara ini tetap tinggi, harga emas dapat melonjak, yang akan terlihat jelas dalam grafik harga emas. Negara-negara lain yang sedang berusaha memperkuat cadangan emas mereka juga akan berperan dalam mendukung harga emas pada tahun 2024.
5. Fluktuasi Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar Amerika Serikat adalah faktor lain yang sangat memengaruhi kenaikan grafik harga emas. Ketika dolar Amerika Serikat menguat, maka harga emas cenderung turun karena emas dihargai dalam dolar sehingga menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Sebaliknya, ketika dolar Amerika Serikat melemah, maka harga emas biasanya naik karena emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Kondisi ini akan tergambar dalam pergerakan grafik harga emas yang lebih tinggi.
Pada 2024, ketika dolar Amerika Serikat mengalami penurunan nilai akibat kebijakan moneter yang lebih longgar atau melemahnya ekonomi Amerika Serikat, emas akan menjadi lebih menarik bagi investor internasional. Fluktuasi nilai dolar Amerika Serikat akan terus menjadi faktor penentu dalam pergerakan harga emas.
Kenaikan grafik harga emas 2024 menawarkan peluang besar bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan. Faktor-faktor seperti kebijakan moneter bank sentral, ketegangan geopolitik, inflasi global, dan permintaan dari negara-negara besar berperan signifikan dalam menggerakkan grafik harga emas.
Di Indonesia, momentum ini memberi peluang bagi investor lokal untuk mengoptimalkan aset mereka sebelum harga emas mencapai titik tertinggi. Grafik harga emas yang menunjukkan tren kenaikan yang stabil memberikan sinyal positif bagi mereka yang ingin berinvestasi pada emas.
Bagi Sobat yang baru ingin memulai untuk berinvestasi emas, sekaranglah waktu yang tepat! Jangan lupa untuk tetap memantau grafik harga emas dan melakukan riset pasar untuk memaksimalkan potensi keuntungan yang ditawarkan oleh kenaikan harga emas.
Mulai investasi emasmu sejak dini bersama Treasury untuk menyiapkan kondisi finansial yang lebih baik di masa depan!