Menjelang hari kemerdekaan Indonesia, rasa-rasanya ingin juga merdeka secara finansial, ya?
Kemerdekaan finansial, dua kata yang terlihat sederhana tapi memiliki makna luar biasa. Menurut pakar keuangan Robert T. Kiyosaki, merdeka secara finansial bukan melulu punya harta melimpah alias kaya raya, tapi kondisi di mana seseorang bisa bebas menjalani hidup dan meraih apa yang dicita-citakan atau hal-hal yang disukai tanpa terbatas secara finansial.
Menyenangkan? Tentu, Sobat Treasury juga mau! Tapi sayangnya, seperti juga perjuangan pahlawan bangsa yang harus berjuang ratusan tahun sebelum bisa benar-benar merdeka dari jajahan bangsa lain, ada usaha yang harus dijalankan dengan konsisten sebelum kita bisa merdeka. Sobat Treasury mungkin sudah punya penghasilan sendiri, tapi ternyata masih saja merasa tidak cukup (well, aren’t we all?) itu berarti, kamu belum punya kemerdekaan finansial.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk meraih kemerdekaan itu dalam waktu sesingkat-singkatnya? Ini tiga hal simple yang harus mulai dilakukan, saat ini juga!
Menyimpan di Awal Bulan
Kamu bisa menyimpan uang dalam tabungan konvensional: pilih yang menawarkan bunga paling tinggi, lalu gunakan fitur autodebet untuk memudahkanmu menabung tanpa repot. Atau, kamu bisa #PunyaSimpenan bareng Treasury dalam bentuk Emas atau Aset Kripto lewat aplikasi yang mudah digunakan untuk melakukan pembelian kapan saja dan di mana saja.
Emas dan Aset Kripto memiliki fundamental yang mirip, nilai keduanya akan naik turun tergantung supply and demand. Karena jumlahnya yang terbatas, menjadikan kedua aset ini menjadi banyak dicari, hingga membuat nilainya cenderung naik.
Yang seru, tidak perlu menyiapkan kocek banyak untuk bisa mulai #PunyaSimpenan Emas & Aset Kripto di Treasury mulai dari Rp5.000an, usahakan minimal 10% dari total penghasilan dan boleh lebih jika memang dananya tersedia.
Dana Darurat untuk Momen Gawat
Ini juga harus disiapkan agar Sobat Treasury bisa meraih kemerdekaan lebih cepat. Dana darurat ini merupakan dana yang disiapkan untuk menghadapi momen-momen tak terduga yang terjadi dalam hidup, seperti tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Jumlah totalnya tentu berbeda untuk tiap individu karena tergantung dari jumlah pengeluaran rutin setiap bulan. Sobat Treasury harus menyiapkan paling tidak sejumlah 3x pengeluaran bulanan (single) , 6x pengeluaran bulanan (menikah belum memiliki anak), dan 12x pengeluaran bulanan untuk yang menikah memiliki anak.
Ada banyak cara untuk mengumpulkan dana darurat, dengan menabung atau sekalian #PunyaSimpenan Emas di Treasury. Kamu bisa menggunakan fitur Rencana Emas untuk mulai mengumpulkan dana darurat. Tentukan goal, lalu Treasury akan bantu menghitung berapa yang harus dikeluarkan tiap bulannya.
Saat dana darurat sudah terkumpul, uang dingin bisa digunakan untuk #PunyaSimpenan Aset Kripto deh 🙂 !
Jangan Mau Dijajah Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan untuk konsumsi serta tidak memiliki nilai tambah yang bermanfaat untuk keuangan. Utang konsumtif merupakan kebalikan dari utang produktif, seperti pinjaman modal usaha yang memang dananya digunakan untuk diputar demi keuntungan finansial yang lebih besar.
Contoh utang konsumtif di antaranya, pay later dan pinjaman tanpa agunan yang digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif seperti jajan di online shop atau staycation dengan konsep membayar belakangan. Jika tidak mungkin tidak berutang sama sekali, coba batasi ya. Misal tiap bulan maksimal Rp 500ribu, dan tidak boleh lebih dari 30% total penghasilan. Biasakan juga untuk langsung melunasi utang di waktu yang telah ditentukan agar tidak berbunga dan merepotkan di masa depan.
Nah, jika 3 hal ini sudah dilakukan, bukan tidak mungkin Sobat Treasury akan memperoleh kemerdekaan finansial di masa depan. Yang penting adalah konsistensi dan disiplin. Siap berjuang?
