Setelah mencetak rekor sepanjang masa pekan lalu, harga emas dunia kembali tertekan hingga awal pekan ini. Harga emas pada Senin (07/04/2025) dibuka turun 0,84% ke level USD3.011,96 per troy ons, memperpanjang tren negatif selama tiga hari berturut-turut sejak puncaknya pada Kamis (03/04/2025) lalu di USD3.167,57 per troy ons.
Koreksi tajam justru terjadi lebih dulu pada Jumat (04/04/2025), ketika harga emas turun sebesar 2,42% dalam sehari dan ditutup di angka USD3.037,35 per troy ons. Ini menjadi salah satu penurunan harian terbesar yang tercatat dalam beberapa bulan terakhir. Pelemahan harga emas ini banyak dipicu oleh keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Trump kembali mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia. Langkah tersebut memicu gejolak baru dalam tensi perdagangan global dan memberi tekanan terhadap pasar logam mulia, khususnya emas. Para pelaku pasar kini cenderung bersikap hati-hati.
Harga Emas Hari Ini di Indonesia
Tekanan pada harga emas global turut memengaruhi pasar domestik. Harga beli emas Antam hari ini, Senin (07/04/2025) tercatat sebesar Rp1.758.000 per gram. Angka ini turun cukup tajam sebesar Rp23.000 dari penutupan harga Jumat lalu di Rp1.781.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback atau jual kembali emas Antam juga mengalami koreksi lebih dalam, turun sebesar Rp25.000 menjadi Rp1.608.000 per gram. Penurunan ini bahkan lebih rendah dibandingkan harga beli hari ini, menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat di pasar emas fisik.
Namun menariknya, perbedaan justru terjadi di pasar emas digital. Harga emas di aplikasi Treasury justru mengalami kenaikan hari ini. Pada pukul 13.00 WIB, harga beli emas Treasury tercatat sebesar Rp1.712.171 per gram yang mana mengalami kenaikan sekitar Rp15.000 dibandingkan harga pekan lalu di Rp1.695.585 per gram.
Kenaikan harga emas di platform digital ini bisa disebabkan oleh mekanisme harga yang berbeda, yang lebih cepat menyesuaikan dengan permintaan pasar domestik serta kebijakan pengelolaan. Bagi investor yang memiliki orientasi jangka panjang, kondisi ini bisa menjadi pertimbangan strategis untuk menambah investasi emas dengan sistem akumulasi.
Prediksi Harga Emas Mendatang
Meskipun harga emas saat ini sedang melemah, banyak analis memperkirakan bahwa tren jangka panjang emas masih cemerlang. Penyebab utamanya adalah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, terutama akibat kebijakan dagang dari Presiden Donald Trump yang memicu kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
Krishan Gopaul, analis senior dari World Gold Council, menyebut bahwa ketidakpastian adalah salah satu faktor utama yang kembali mendorong minat investor terhadap emas. Ia berpendapat bahwa permintaan emas bisa melonjak tajam di tengah ketidakpastian karena investor beralih ke aset safe haven.
Optimisme juga datang dari lembaga keuangan global, Goldman Sachs, melalui revisi proyeksi harga emasnya menjadi US$3.300 per troy ons di akhir tahun ini, naik dari estimasi sebelumnya di USD3.100. Nitesh Shah, Kepala Riset Komoditas & Makroekonomi Wisdom Tree, juga memproyeksikan bahwa harga emas bisa terus naik hingga menyentuh USD3.600 pada kuartal pertama tahun 2026.
Secara teknikal, kondisi pasar emas saat ini memang sedang mengalami tekanan. Indikator Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 46,08 yang menunjukkan bahwa posisinya sedang bearish karena berada di bawah angka 50.
Namun indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 0, titik terendah yang menunjukkan kondisi sangat jenuh jual (oversold). Ini membuka potensi pembalikan arah atau rebound dalam waktu dekat. Dengan kata lain, meski emas sedang dalam tekanan, peluang pemulihan dalam jangka menengah tetap terbuka lebar.
Rangkuman Harga Emas Pekan Lalu
Pekan lalu, harga emas dunia menunjukkan performa impresif dengan tren kenaikan hingga menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada Senin (31/03/2025), harga emas dunia dibuka di level USD3.037,3562 per troy ons dan terus menanjak hingga puncaknya pada Rabu (02/04/2025) di angka USD3.133,5713 per troy ons.
Kenaikan tajam harga emas ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap potensi perang tarif antar negara besar yang memicu lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Namun, pada Kamis (03/04/2025), harga emas mulai terkoreksi turun ke USD3.110,55 per troy ons, seiring dengan aksi profit taking oleh investor.
Koreksi ini berlanjut hingga Jumat (04/04/2025) di posisi USD3.123,0549 per troy ons, sebagai bagian dari strategi investor yang menjual emas untuk menutup kerugian dari instrumen lain yang terdampak negatif oleh ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi.
Harga emas di aplikasi Treasury turut mengalami fluktuasi mengikuti tren pasar global. Harga emas dibuka pada level Rp1.734.583 per gram di Senin (31/03/2025) dan naik signifikan hingga menyentuh Rp1.749.850 per gram pada Selasa (01/04/2025). Puncak harga terjadi pada Kamis (03/04/2025) dengan posisi Rp 1.765.507 per gram.
Namun, harga kemudian terkoreksi ke Rp 1.748.933 pada Jumat (04/04/2025) dan anjlok tajam di akhir pekan pada Sabtu (05/04/2025) ke level Rp 1.695.877 per gram. Penurunan harga ini diperkirakan karena efek domino dari aksi ambil untung para investor yang memanfaatkan momentum kenaikan emas untuk mengamankan dana dari investasi lainnya.
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an Aja
Naik turunnya harga emas harian tidak perlu Sobat khawatirkan. Secara akumulatif harga emas pasti akan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Idealnya emas memang digunakan untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Jadi gak perlu ragu untuk mulai investasi emas.Sekarang, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5 ribu di Treasury!
Treasury merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di Komdigi dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.
Treasury juga merupakan anggota dari ICDX yaitu lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury.
Tidak hanya itu. Terdapat berbagai fitur menarik Treasury seperti Jamimas (pinjaman emas), Panen Emas dengan bunga mencapai 9% p.a, GRATIS simpan dan transfer emas, serta masih banyak promo dan hadiah spesial lainnya.
Meski menabung emas secara digital, Sobat tetap bisa kok mencetak tabungan emasmu menjadi emas fisik, koin, atau perhiasan karena Treasury juga bekerja sama dengan PT. Antam dan UBS.
Tunggu apalagi? Mulai investasi emasmu sekarang untuk finansial yang lebih baik di masa kini dan masa depan!