Harga emas diproyeksi bergerak volatile pekan ini karena pasar menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Pelaku emas menantikan pertemuan Federal Reserve pada pertengahan pekan ini, dimana para pembuat kebijakan diperkirakan akan menegaskan kembali stance mereka untuk suku bunga yang lebih tinggi untuk angka waktu yang lebih lama.
Pada Senin (29/4/2024) pukul 06:54 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.335,11/troy ons. Turun 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, harga emas hanya bisa naik 0,06% secara point-to-point. Meski selama sebulan ke belakang, harga masih bertambah 3,77%.
Kebijakan suku bunga AS dalam dua tahun terakhir menjadi sentimen yang sangat kuat bagi pergerakan emas. Jika The Fed belum mengindikasikan pemangkasan maka harga emas diperkirakan akan melandai. Saat ini bank sentral AS hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini, jauh di bawah perkiraan pemangkasan suku bunga hingga tiga kali seperti yang diperkirakan di awal tahun ini.
Semua orang akan menantikan panduan kebijakan moneter The Fed minggu ini. Namun, kemungkinan besar The Fed kini menahan diri selama musim panas dan kemungkinan besar tidak akan mengambil tindakan hingga pemilu AS tahun 2024 selesai. Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar meyakini The Fed masih akan menahan suku bunganya di level 5,25-5,5% pada pertemuan Mei, Juni, dan Juli 2024.
Kebijakan hawkish The Fed emas juga akan melambungkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Keduanya berdampak negatif ke emas. Penguatan dolar membuat konversi pembelian semakin mahal sehingga menurunkan permintaan emas. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury akan membuat emas kurang menarik.
Kendati demikian sebagian analis optimistis harga emas berpotensi menguat pada pekan ini. Berdasarkan survei mingguan Kitco, dikutip Senin (29/4/2024), 10 analis turut berpartisipasi. Dari survei itu, tujuh analis atau mewakiliki 70 persen melihat harga emas akan naik pekan ini.
Sedangkan 155 investor yang ikuti polling online Kitco menunjukkan 74 pelaku pasar yang mempresentasikan 48 persen melihat harga emas dunia berpotensi naik. Namun, 46 pelaku pasar atau 30 persen prediksi harga emas akan turun. Sedangkan 35 responden atau 22 persen harga emas akan sideways.
Salah satu pendongkrak harga emas pekan ini adalah ancaman inflasi global terhadap kekayaan dan daya beli mata uang fiat serta ketegangan geopolitik. Utang AS berada pada jalur yang tidak dapat dipertahankan karena pemerintah kini menghabiskan lebih dari US$1 triliun untuk pembayaran bunga. China juga berada pada jalur yang tidak berkelanjutan. International Monetary Fund (IMF) juga mengecam negara-negara seperti Inggris dan Italia atas pengeluaran mereka yang tidak terkendali.
Review Harga Emas Pekan Lalu
Pekan lalu, harga emas membukukan koreksi 2,26%. Ini menjadi koreksi mingguan pertama dalam 6 pekan terakhir. Sejak pertengahan Februari, harga emas menjalani reli dengan kenaikan mencapai 17%. Harga emas pekan lalu melemah di tengah masih kencangnya inflasi Amerika Serikat (AS) serta pesimisme pasar mengenai pemangkasan suku bunga di AS.
Harga emas juga dengan cepat melandai dari rekornya sebesar US$ 2.390,45 pada 19 April lalu kini sudah terpangkas US$ 52,74 per troy ons dalam lima hari perdagangan terakhir. Kenaikan harga emas yang berlangsung sejak awal April 2024 kini dengan cepat berubah. Emas kini bahkan menghadapi ancaman yakni suku bunga higher for longer karena The Fed masih enggan mengindikasikan pemangkasan.
Pekan lalu AS mengumumkan laju PCE buanan (month to month/mtm) stagnan di 0,3% tetapi secara tahunan (year on year/yoy) meningkat 2,7% pada Maret 2024. PCE inti stagnan di 2,8% (yoy) pada Maret 2024. Kondisi ini menandai masih membandelnya inflasi AS sehingga bisa menghalangi The Fed memangkas suku bunga.
Volatilitas harga emas pekan lalu juga mereda secara drastis karena risiko konflik yang lebih luas antara Israel dan Iran telah sangat berkurang. Kekhawatiran terhadap konflik Timur Tengah yang lebih luas mereda menyusul sikap Teheran yang meremehkan serangan drone balasan Israel terhadap Iran, dalam upaya meredakan ketegangan.
Pada Kamis (25/4/2024) pekan lalu harga emas sempat menguat ke posisi US$ 2.331,78 per troy ons berkat adanya ketidakpastian yang mencuat lagi akibat sejumlah data Amerika Serikat (AS) yang tak sesuai prediksi pasar. Mulai dari perekonomian AS untuk kuartal I-2024 yang hanya tumbuh sebesar 1,6% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2024, dibandingkan dengan 3,4% pada kuartal sebelumnya dan di bawah perkiraan sebesar 2,5%. Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak kontraksi pada paruh pertama 2022 lalu.
Kalender penting pekan ini, selain menanti kebijakan The Fed, pelaku kemas juga menanti rilis PDB dan inflasi Kawasan Euro dan Jerman, laporan ISM AS juga laporan pekerjaan bulanan AS (NFP).
Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an
Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!
Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI.
Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!
Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!