Tips Keuangan
Mengenal Contoh Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Dayinta
Jumat, 09 Agustus 2024
Contoh Investasi Jangka Panjang

Investasi merupakan kegiatan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih jenis aset dalam periode tertentu untuk mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai dari suatu aset. Salah satu contoh bentuk investasi adalah investasi jangka panjang. 

Investasi jangka panjang merupakan strategi investasi di mana aset atau dana diinvestasikan untuk jangka waktu yang lebih panjang, biasanya lima tahun atau lebih. Tujuan dari investasi ini adalah untuk memanfaatkan pertumbuhan nilai aset seiring waktu, sehingga menghasilkan keuntungan yang signifikan di masa depan.

Jenis investasi ini cocok untuk investor yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun, pendidikan anak, atau mempertahankan nilai aset kekayaan. Bagi Sobat yang ingin memulai investasi jangka panjang, simak dulu penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Contoh Mekanisme Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang melibatkan pembelian aset dengan harapan nilainya akan meningkat seiring waktu. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Sobat perlu memperhatikan mekanisme yang perlu dilakukan agar investasi Sobat bisa mencapai keuntungan yang maksimal di masa depan. Berikut adalah contoh mekanisme umum dalam investasi jangka panjang:

  1. Pemilihan Aset: Sobat perlu memilih instrumen investasi seperti saham, obligasi, properti, atau emas. Pilihlah instrumen investasi yang memiliki potensi pertumbuhan nilai tinggi dalam jangka panjang dan dengan risiko yang ringan.
  2. Pembelian dan Penahanan: Setelah aset dibeli, Sobat bisa menahan aset tersebut untuk jangka waktu waktu tertentu. Selama periode ini, Sobat dapat menerima pendapatan pasif seperti dividen (dari saham) atau bunga (dari obligasi).
  3. Pemantauan dan Rebalancing: Meskipun investasi ini bersifat jangka panjang, Sobat tetap perlu memantau kinerja aset yang diinvestasikan secara berkala. Jika diperlukan, portofolio bisa di-rebalancing atau disesuaikan ulang dengan kondisi ekonomi dan tujuan keuangan yang terus berkembang.
  4. Pencairan Investasi: Setelah mencapai target atau tujuan investasi, Sobat dapat menjual aset investasi tersebut untuk mencairkan keuntungan yang telah diakumulasikan.

Keuntungan Investasi Jangka Panjang

Meski peningkatan nilai aset dalam investasi jangka panjang terlihat bergerak lambat, namun investasi jangka panjang menawarkan berbagai keuntungan bagi investor yang siap menahan aset mereka dalam jangka waktu tertentu yang relatif panjang, seperti:

  1. Potensi Keuntungan Lebih Tinggi: Investasi jangka panjang sering kali memberikan hasil yang lebih tinggi karena memanfaatkan pertumbuhan aset investasi seiring berjalannya waktu dan mengurangi dampak fluktuasi pasar jangka pendek.
  2. Pengurangan Risiko Volatilitas: Dengan menahan aset untuk jangka waktu yang panjang, investor dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar jangka pendek. Dalam jangka panjang, pasar akan cenderung menunjukkan tren naik.
  3. Penghematan Pajak: Di banyak yurisdiksi, keuntungan dari investasi yang ditahan lebih dari satu tahun dikenakan pajak capital gain yang lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan jangka pendek.
  4. Pendapatan Pasif: Investasi jangka panjang sering kali menghasilkan pendapatan pasif, seperti dividen dari saham atau bunga dari obligasi, yang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
  5. Ketenangan Pikiran: Berinvestasi untuk jangka panjang memungkinkan investor untuk menghindari stres dan tekanan yang terkait dengan fluktuasi harga harian atau bulanan, karena fokusnya adalah pada pertumbuhan jangka panjang.

Contoh Instrumen Investasi Jangka Panjang yang Dapat Sobat Coba

  1. Saham (Equity Stocks)

Investasi saham merupakan salah satu pilihan instrumen populer untuk jangka panjang. Dengan membeli saham, Sobat memiliki klaim pada aset perusahaan serta berhak mengikuti rapat perusahaan yang dipilih. Sebagai pemilik saham Sobat juga juga mendapat keuntungan dari dari apresiasi harga saham dan dividen yang dibagikan perusahaan.

Keuntungan:

  • Potensi Keuntungan Tinggi: Saham memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang signifikan seiring berjalannya waktu, terutama jika diinvestasikan di perusahaan yang bertumbuh.
  • Dividen: Beberapa saham memberikan dividen reguler kepada pemegang saham, yang dapat menjadi sumber pendapatan pasif.

Kerugian:

  • Volatilitas Pasar: Saham cenderung fluktuatif karena harganya dapat naik atau turun dengan cepat tergantung kondisi pasar dan ekonomi.
  • Risiko Perusahaan: Investasi di saham perusahaan yang berkinerja buruk atau bangkrut dapat menyebabkan kerugian total.
  1. Properti

Investasi properti dilakukan dengan menempatkan dana di properti berbentuk rumah, tanah, bangunan, gedung, atau ruko. Tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, sebagai sebuah investasi properti tersebut umumnya dijual atau disewakan kembali untuk mendapat keuntungan di masa depan.

Keuntungan:

  • Apresiasi Nilai: Nilai properti cenderung meningkat seiring waktu, terutama di lokasi yang strategis dan berkembang.
  • Pendapatan Sewa: Properti yang disewakan dapat memberikan pendapatan pasif yang konsisten.

Kerugian:

  • Likuiditas Rendah: Properti tidak mudah dijual dengan cepat, terutama dalam kondisi pasar yang buruk.
  • Biaya Pemeliharaan: Properti memerlukan perawatan dan biaya pemeliharaan yang cukup besar sehingga dapat menambah beban finansial.
  1. Obligasi Pemerintah

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dengan nominal dan jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, Sobat sebagai investor menjadi pihak yang meminjamkan dana, dan pemerintah sebagai pihak yang meminjam dana. Investasi obligasi pemerintah dilakukan dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN).

Keuntungan:

  • Keamanan: Obligasi pemerintah dianggap aman karena dijamin oleh negara, sehingga risiko gagal bayar sangat rendah.
  • Pendapatan Tetap: Obligasi memberikan pembayaran bunga yang tetap, membuatnya ideal bagi investor yang mencari stabilitas pendapatan.

Kerugian:

  • Imbal Hasil Rendah: Obligasi cenderung memberikan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lain, terutama di lingkungan suku bunga rendah.
  • Risiko Inflasi: Imbal hasil tetap obligasi mungkin tidak cukup untuk mengimbangi inflasi, sehingga dapat mengurangi nilai riil dari investasi.
  1. Emas

Emas masih menjadi instrumen investasi yang paling banyak diminati dan telah lama dianggap sebagai aset safe haven karena nilainya yang stabil dan cenderung naik setiap tahunnya. Investasi emas bisa dilakukan dalam bentuk fisik seperti emas batangan, koin, atau perhiasan.

Namun di jaman yang modern seperti sekarang, emas juga hadir dalam bentuk digital. Emas digital memiliki keuntungan ekonomi yang sama dengan yang dimiliki emas fisik bahkan ditambah dengan beberapa kelebihan lainnya yang tidak dimiliki oleh emas fisik.

Keuntungan:

  • Nilai Stabil dan Tahan Inflasi: Emas cenderung bisa mempertahankan nilai aset, terutama saat terjadi konflik dunia, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi.
  • Likuiditas Tinggi: Emas diakui sebagai logam mulia dan memiliki nilai intrinsik tersendiri. Nilai emas diakui oleh seluruh dunia sehingga mudah untuk dijual.

Kerugian:

  • Tidak Memberikan Pendapatan Pasif: Emas tidak memberikan dividen atau bunga, sehingga hanya mengandalkan apresiasi harga untuk mendapatkan keuntungan.
  • Biaya Penyimpanan: Emas fisik memerlukan biaya transaksi, pembuatan, penyimpanan, dan keamanan yang bisa mengurangi keuntungan.

Dari berbagai contoh investasi emas di atas apakah Sobat sudah bisa menentukan instrumen investasi mana yang paling menguntungkan? Pilihlah instrumen investasi yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal dengan risiko paling rendah.

Sobat bisa mencoba untuk mulai investasi jangka panjang di emas digital. Berbeda dengan emas fisik, emas digital tidak membutuhkan biaya tambahan seperti biaya transaksi, pembuatan, penyimpanan, dan keamanan karena telah disimpan secara otomatis oleh platform penyedia jasa.

Contoh platform emas digital yang menyediakan fitur bebas biaya tambahan adalah adalah Treasury. Tidak hanya secara digital, emas yang Sobat investasikan juga akan dicadangan dengan emas fisik sehingga Sobat bisa mencetak emas digital ke dalam bentuk fisik.

Treasury merupakan aplikasi beli & jual emas fisik secara digital pertama yang mendapatkan izin dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Transaksi digitalnya terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO, berpartner dengan ICH, serta merupakan anggota dari ICDX.

Jadi Sobat gak perlu khawatir dengan legalitas dan keamanan berinvestasi emas di Treasury. Tunggu apalagi? Yuk mulai investasi jangka panjang yang aman, mudah, dan menguntungkan hanya di Treasury!

Artikel Populer
Trivia
Jalan Panjang Emas: Awal Penemuannya, hingga Jadi Investasi Digital
Treasury Author
Kamis, 02 Desember 2021
Promo
2NE1 Reuni! 😱 Saatnya Blackjack Investasi Untuk Dapetin Lightstick Official Terbarunya GRATIS! 🩷🔥
Dayinta
Minggu, 06 Oktober 2024
Literasi keuangan
Tips Keuangan
Literasi Keuangan di Era Digital: 7 Langkah Cerdas untuk Mengelola Keuangan
Dayinta
Jumat, 25 Oktober 2024