Tips Keuangan, Trivia
Apa Itu Retail Therapy? 5 Keuntungan dan Kerugiannya Untuk Kesehatan Mental dan Finansial
Dayinta
Rabu, 04 September 2024
Retail Therapy

Apakah Sobat pernah mendengar istilah Retail Therapy? Istilah ini menjadi populer karena memiliki pro kontra terhadap keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan olehnya. Di satu sisi retail therapy bisa dijadikan alat untuk mendukung kesehatan mental, namun di sisi lain juga bisa mengganggu kesehatan finansial.

Lalu apa sebenarnya retail therapy dan bagaimana cara menyeimbangkan keuntungan serta kerugian yang disebabkannya? Untuk mengetahui ulasan lengkapnya simak pembahasannya di bawah ini.

Apa Itu Retail Therapy?

Retail therapy adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kegiatan berbelanja sebagai cara untuk meningkatkan suasana hati atau mengurangi stres. Umumnya orang yang merasa tertekan atau emosional cenderung melakukan retail therapy sebagai bentuk pelarian sementara.

Banyak orang yang melakukan retail therapy sebagai cara untuk merasa lebih baik ketika mengalami kesedihan, frustrasi, atau stres. Namun, meski memiliki efek positif bagi kesehatan mental dalam jangka pendek, ternyata retail therapy juga memiliki dampak negatif terutama pada keuangan jika dilakukan tanpa kendali.

Keuntungan Retail Therapy

  1. Membantu Mengatur Emosi dengan Retail Therapy

Retail therapy sering kali dianggap efektif untuk membantu mengatur emosi. Ketika seseorang merasa stres atau cemas, berbelanja dapat memberikan perasaan senang dan lega, yang pada akhirnya membantu mengurangi beban emosional.

Dalam jangka pendek, retail therapy dapat menjadi cara yang sehat untuk meredakan emosi yang membebani. Misalnya, ketika seseorang merasa kecewa atau sedih, membeli barang yang diinginkan dapat membawa kegembiraan.

Namun, perlu diingat bahwa retail therapy hanya efektif ketika dilakukan secara terkontrol. Jika tidak, retail therapy bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan dan dalam jangka panjang dapat mengganggu kondisi keuangan Sobat.

  1. Mendistraksi Kesedihan Jangka Pendek

Salah satu keuntungan retail therapy adalah kemampuannya untuk mendistraksi kesedihan dalam jangka pendek. Ketika seseorang mengalami masalah emosional, seperti putus cinta atau kehilangan seseorang yang disayang, kegiatan berbelanja dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit tersebut.

Retail therapy memungkinkan seseorang untuk memfokuskan pikirannya pada hal-hal lain yang lebih positif seperti berbelanja. Walaupun retail therapy tidak menyelesaikan masalah utama, distraksi yang ditimbulkan bisa memberikan ruang bagi seseorang untuk meredakan emosi.

  1. Memberikan Kendali Pilihan Termasuk Rasa Puas Saat Berhemat

Retail therapy juga bisa memberikan rasa kendali yang lebih besar atas pilihan pribadi. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang seringkali dihadapkan pada situasi di luar kendali. Maka dari itu berbelanja bisa menjadi cara untuk merasa lebih berkuasa atas keputusan yang dibuatnya.

Memilih barang yang diinginkan dapat memberikan perasaan puas dan bahagia. Selain itu, ternyata retail therapy bisa memberikan rasa puas saat seseorang berhasil berhemat atau menemukan penawaran yang bagus. Membeli barang dengan harga diskon atau menggunakan kupon dapat memberikan kepuasan ekstra.

Kerugian Retail Therapy

  1. Retail Therapy Mendorong Pembelian Impulsif

Salah satu kerugian utama dari retail therapy adalah mendorong pembelian impulsif. Ketika seseorang berbelanja untuk mengatasi emosi, mereka cenderung membuat keputusan yang tidak rasional. Hal ini sering kali mengakibatkan pembelian barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Ketika barang-barang tersebut tidak memberikan manfaat jangka panjang, maka uang yang dihabiskan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengontrol diri saat berbelanja sebagai bentuk retail therapy agar tidak jatuh ke dalam kebiasaan boros.

  1. Retail Therapy Bisa Meningkatkan Kecemasan

Ironisnya, retail therapy yang seharusnya membantu mengurangi stres dapat justru meningkatkan kecemasan, terutama ketika masalah keuangan mulai timbul. Setelah menghabiskan uang lebih banyak dari yang seharusnya, mereka akan merasa khawatir tentang kemampuan untuk membayar tagihan atau memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Bagi mereka yang sering melakukan retail therapy tanpa memerhatikan batasan keuangan, perasaan cemas bisa muncul setelah berbelanja. Hal ini dapat menciptakan siklus negatif di mana seseorang menggunakan retail therapy untuk mengatasi stres, tapi kemudian mengalami lebih kecemasan akibat pemborosan uang.

Menyeimbangkan Keuntungan dan Kerugian Retail Therapy

Retail therapy bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk mengatur emosi, asalkan dilakukan dengan bijak. Penting untuk memahami kapan retail therapy diperlukan dan bagaimana melakukannya dengan cara yang sehat.

Sobat tetap bisa melakukan retail therapy namun dengan menetapkan batas anggaran untuk berbelanja dan tidak membeli barang di luar kebutuhan. Hal ni bisa membantu mengontrol dampak finansial dari retail therapy.

Di sisi lain, selalu ingat bahwa retail therapy hanya merupakan solusi sementara untuk masalah emosional. Jika perasaan stres atau sedih terus berlanjut, akan lebih baik untuk mencari bantuan profesional atau mencari cara lain untuk mengatasi emosi.

Tips Menggunakan Retail Therapy dengan Bijak

Nah, agar retail therapy tidak menjadi masalah yang berujung pada kerugian finansial dan kecemasan, berikut beberapa tips yang bisa Sobat terapkan:

  1. Tetapkan Batas Anggaran: Sebelum mulai berbelanja, tetapkan batas jumlah uang yang boleh Sobat keluarkan. Batasan anggaran bisa menghindari pengeluaran berlebihan.
  2. Buat Daftar Belanja: Sebelum pergi berbelanja, buat daftar barang-barang yang benar-benar Sobat butuhkan. Ini akan membantu menghindari pembelian impulsif.
  3. Tunggu 24 Jam Sebelum Membeli: Jika Sobat merasa tergoda untuk membeli sesuatu, tunggu 24 jam untuk memikirkan apakah Sobat benar-benar membutuhkan barang tersebut. Cara ini bisa digunakan untuk mengurangi pembelian secara impulsif.
  4. Jangan Gunakan Kartu Kredit: Menggunakan kartu kredit untuk retail therapy bisa menyebabkan masalah keuangan. Sebisa mungkin, gunakan uang tunai atau kartu debit untuk memastikan bahwa Sobat hanya menghabiskan uang yang memang Sobat miliki.
  5. Cari Alternatif Lain untuk Mengatasi Stres: Daripada bergantung pada retail therapy, cari cara lain untuk mengatasi stres, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan teman dekat.

Retail therapy memang bisa memberikan manfaat dalam jangka pendek, seperti membantu mengatur emosi dan memberikan rasa kendali. Namun, jika dilakukan tanpa kontrol, retail therapy bisa menyebabkan pembelian impulsif dan meningkatkan kecemasan akibat masalah keuangan.

Ternyata ada cara lain untuk membantu mengatur emosi dan meredakan stres tanpa perlu khawatir akan dampak finansial yang ditilbulkan lho! Sobat bisa bermain game di Treasury Reward, salah satu fitur yang ditawarkan Treasury untuk bermain dan mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan hadiah.

Selain bisa melepas stres atau kepenatan sehari-hari, Sobat juga bisa mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti gadget, voucher belanja, bahkan logam mulia dengan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya ketika bermain game. Seru bukan? Yuk, coba Treasury Reward sekarang!

Artikel Populer
Tips Keuangan
Silahkan Berlomba-lomba, tapi Kamu Harus Merdeka Punya Definisi Sukses Versi Kamu Sendiri
Treasury Author
Rabu, 16 Agustus 2023
Berita, Kabar Emas
Harga Emas Mulai Jenuh Sejak Sentuh ATH, The Fed Pemicunya
Dayinta
Rabu, 20 Maret 2024
Tips Keuangan
Hati-hati Jangan Remehkan Latte Factor, Bocor Halus yang Bisa Bikin Tekor
Treasury Author
Jumat, 27 Oktober 2023